Selasa, 23 November 2010

Indonesia alami kerusakan Hutan 1,8 juta hektar per-tahun

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Umar Anggara Jenie, M.Sc, Apt mengungkapkan bahwa kondisi hutan di Indonesia
sudah mengkhawatirkan karena 1,8 juta hektare hutan hancur per tahun. "Pada edisi 2008 `Guinness Books of Record` melansir bahwa Indonesia merupakan negara yang hutannya mengalami kerusakan paling cepat di antara 44 negara yang masih memiliki hutan, yakni 1,8 juta hektare hutan hancur per tahun," katanya pada peringatan hari Keanekaragaman Hayati se-Dunia dan Tahun Keanekaragaman Hayati di Pusat Penelitian (Puslit) Biologi, Cibinong Science Center (CSC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Sabtu, (22/5).



Umar mengatakan, data tersebut berdasarkan pengamatan dari tahun 2002 hingga 2005, artinya tingkat kehancuran hutan mencapai dua persen setiap tahun atau setara dengan 51 kilometer persegi per hari. Bahkan, di Jawa dan Bali lebih kurang 91 persen dari hutan alam yang pernah ada kini telah berubah musnah dan beralih fungsi, jelas Umar. Selain itu, kata dia, Indonesia juga akan kehilangan beragam hewan dan tumbuhan yang selama ini menjadi kebanggaan bangsa Indonesia dan modal pembangunan utama yang dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat.



"Melihat kenyataan tersebut, penyelamatan tumbuhan asli Indonesia menjadi suatu keniscayaan dan harus memacu kita untuk mencegah punahnya tumbuhan sebagai aset yang tidak ternilai harganya untuk modal pembangunan dan masa depan bangsa," jelasnya.Umar mengatakan, keanekaragaman hayati merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan nasional dan modal strategis dalam meningkatkan kemandirian dan daya saing bangsa. Indonesia, katanya, memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang melimpah sehingga dijuluki sebagai "Megadiversity Country". Dalam hal keanekaragaman tumbuhan, katanya, Indonesia menduduki peringkat lima besar di dunia, memiliki lebih dari 38.000 jenis tumbuhan, di mana 55 persen diantaranya merupakan jenis endemik.



Untuk Pulau Jawa saja, kata dia, sejumlah jenis setiap 10.000 kilometer persegi mencapai 2.000-3.000 jenis. Sedangkan di Kalimantan dan Papua mencapai lebih dari 5.000 jenis, dan masih banyak keanekaragaman hayati lainnya yang berpotensi dan memiliki prospek secara ekonomis maupun keilmuan. "Namun, fakta di lapangan menunjukkan degradasi habitat yang berimplikasikan pada penurunan keanekaragaman ekosistem, kenis dan genetik memperlihatkan `trend` yang semakin mengkhawatirkan," katanya. Oleh karena itu, kata Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor LIPI Mustaid Siregar mengatakan, diperlukan sebuah kesadaran dan kepedulian untuk menyelamatkan keanekaragaman hayati. LIPI sebagai lembaga riset, katanya, memiliki peran penting dalam penyelamatan. Melalui peringatan hari keanekaragaman hayati, kata dia, LIPI mencoba mengiformasikan kepada masyarakat pentingnya menjaga kelestarian lingkungan untuk kehidupan.


"Kita mengundang siswa SD dan SMA untuk melihat aksi penanaman pohon dan pameran keanekaragaman hayati agar mereka mengetahui kekayaan yang kita meliki dan langkah apa untuk melindunginya," kata Mustaid yang juga panitia acara. Sementara itu, Sekretaris Utama LIPI Prof. Rochadi Abdul Hadi mengatakan, penanaman yang dilakukan tidak hanya penanaman semata, tapi jenis pohon yang ditanam adalah jenis tanaman endemik di Indonesia yang populasinya terancam punah.


Penanaman 2010 pohon dilakukan di kawasan "ecopark" yang merupakan perluasan dari Kebun Raya Bogor, sekaligus untuk dikonservasi. "Ini bukan asal menanam saja, tapi yang kita tanam adalah tanaman jenis endemik Indonesia yang sudah mau punah, ada 17 jenis dengan jumlah 2010 pohon," katanya. Rochadi mengatakan, selama ini banyak yang melakukan penanaman pohon tidak diperhatikan jenis pohon yang ditanam, sehingga nilai pohon yang ditanam tidak bermanfaat. Dia mencotohkan banyak kalangan melakukan penanaman pohon jenis Akasia yang bukan asli Indonesia, ternyata pohon tersebut merusak ekosistem yang lain.


Jenis-jenis pohon yang ditanam di "ecopark" di antaranya jenis Fatika rasa, dan meranti-merantian yang berasal dari Kalimantan yang kini sebagian hutannya sudah hilang. Rochadi menambahkan peran LIPI dituntut untuk mengembangkan dan mengkoservasi jenis tumbuhan yang sudah terancam punah, menyelamatkannya agar setelah tumbuh dapat dikembalikan ke alam.

Sabtu, 20 November 2010


Segudang Khasiat Buah Nanas.
minggu,21,November,2010
Nanas adalah buah yang memiliki mata yang banyak  dan memiliki  warna kuning keemasaan. Nanas memiliki segudang khasiat untuk tubuh kita, baik untuk kecantikan maupun kesehatan. Pohon nanas sendiri dapat tumbuh subur di daerah beriklim tropis seperti di indonesia dengan masa panen relatif singkat, yaitu antara 2 sampai 3 kali setahun.
buah_nanasItulah alasan kenapa buah nanas menjadi sangat terjangkau untuk masyarakat luas.. namun demikian sebenarnya buah  nanas  bukan berasal  dari indonersia  melainkan dari  negara-negara  Amerika latin seperti Brazil, Paraguay,  dan Bolivia.
Tak hanya buahnya saja yang berkhasiat, tetapi bagian lain dari  nanas juga berkhasiat seperti, kulit yang berfungsi untuk membersihkan  batu marmer.  Daun  nanas berfungsi sebagai piretik (penurun panas). Lantas kita selalu berpikir tentang kandngan apa yang ada pada buah nanas ? diantaranya adalah Vitamin C yang cukup tinggi atau sekitar 12 mg dalam 78 gr nanas.
Nanas juga  mengandung phitochemical yang baik untuk kesehatan. Phitochemical adalah zat, bukan gizi yang dapat dijumpai pada tumbuhan yang memilki aktifitas biologi yang menguntungkan tubuh, yakni sebagai antioksidan. Selain itu nanas juga mengandung enzim bromelain yang dapat mengubah protein pada susu daging dan gelatin sehingga membuat bahan makanan menjadi basah. Karena sifatnya itu, nanas dapat mengempukan  daging dengan  meletakkan  potongan nanas di atasnya, namun jangan terlalu lama supaya tidak mengalami kelembekkan.
Meskipun terasa asam buah nanas tidak berbahaya bagi penderita maag . kandungan phitochemicalnya dapat menurunkan PH tinggi hingga dapat mengontrol asam lambung. Untuk menambah khasiatnya nanas lebih baik dikonsumsi secara utuh. Seperti untuk campuran selada buah dan es buah. Tetapi perlu diingat juga, nanas yang  telah diolah menjadi dodol nanas, krippik nanas atau olahan nanas  lainnya, zat gizi atau enzimnya sudah tidak utuh lagi.
Agar dapat  memanfaatkan nanas secara optimal kita juga perlu memanfaatkan kualitas dari nanas   tadi. Pilihlah nanas yang telah matang, jangan yang rusak atau cacat yang warnanya kecoklatan dan kalau bisa yang masih mengandung kadar air

Tempat Wisata Indah dari Pulau Gilis

Author: MD
Image Goes Here

Nama pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat, sudah tidak asing lagi di telinga wisatawan manca negara maupun lokal. Akan halnya dengan Pulau Gilis, tempat wisata ini selalu jadi target wajib wisatawan mancanegara, sesampainya di Lombok. Rupanya, lokasi di desa Gili Indah, kecamatan Tanjung Gugusan, menawarkan indahnya pulau-pulau kecil yang berbaris sejajar ini. Di atasnya, wisatawan bisa menikmati kecantikan alami pasir putih, pemandangan bawah air yang menawan, dengan fasilitas yang tidak kalah uniknya.

Gili Trawangan

0203_tempat_wisata_indah_pulau_gili_2.jpg
Adalah pulau terbesar dari ketiga pulau (gili), di sebelah barat laut Lombok. Identik dengan kepulauan, tentu pantai adalah tempat yang wajib dikunjungi. Wisatawan umumya  menggemari scuba diving, snorkeling di pantai sebelah timur laut, bermain kayak, ataupun berselancar.  Kala malam menjelang, Trawangan berubah menjadi “Party Island”. Selalu ada pesta di sini, dan tempatnya pun selalu berpindah-pindah. Selain itu, tempat wisata ini juga menyajikan fasilitas paling beragam ketimbang pulau-pulau lain, bahkan diklaim menjadi satu-satunya pulau kecil di dunia yang memiliki bar Irlandia.

Gili Meno

0203_tempat_wisata_indah_pulau_gili_3.jpg
Pulau kedua yang menjadi tempat wisata bernama Gili Meno. Untuk menempuhnya dari Mataram memerlukan waktu 45 menit, melalui kawasan wisata Senggigi. Keunikan yang ditawarkan pada wisatawan di sini adalah koleksi burung langka dari Indonesia dan mancanegara. Meski jumlahnya tidak seberapa, tetapi memandangi satwa langka dan unik di alam bebas, nampaknya menjadi magnet yang sangat berkesan bagi para turis. Selain itu, pasir putihnya tetap bersahabat bagi turis keluarga yang datang.

Gili Air

0203_tempat_wisata_indah_pulau_gili_4.jpg
Di pulau terakhir ini, suasana sepi menjanjikan ketenangan tersendiri bagi turis. Ternyata, tak satupun kendaraan bermotor yang diperbolehkan beroperasi di Gili Air. Hanya cidomo (dokar) dan sepeda yang boleh lalu-lalang. Selain tempat wisata tanpa kebisingan, pulau ini juga menawarkan sunrise dari balik gunung Rinjani, dan sunset di balik gunung Agung Bali. Sedang wisata bawah lautnya menawarkan kedalaman laut antara 1-6 meter di sekitar pantai, kima (clam) biru dan kuning dengan aneka ukuran, blue coral, bunga karang selebar meja kecil, tiger fish, moon fish, serta ikan berwarna-warni lain yang mudah ditemukan.

Harga penginapan di tiga pulau ini cukup beragam, tapi umumnya berkisar antara Rp 350 ribu hingga dua juta rupiah. Harga makanan pun serupa. Dengan tawaran menu khas Indonesia sampai Eropa, harganya rata-rata berkisar Rp 20 ribu untuk makanan biasa.
Share/Save/Bookmark

Tips untuk membantu merawat Lingkungan Hidup

Apa yang bisa kita lakukan?
Bencana alam, banjir, gletser mencair, banjir dan elemen lainnya dan fenomena yang diproduksi sebagian besar oleh kegiatan manusia dan pemborosan sumber daya alam (yang terbatas) dan konsekuensi dari pemanasan global dan perubahan iklim.
Hari ini kita harus bekerja sama untuk anak cucu kita untukmenghirup udara yang lebih baik, sekarang tidak menjadi pilihan kita ingin daur ulang dan peduli terhadap lingkungan, adalah sebuah kewajiban dan sebuah keharusan bagi pemerintah, industri dan warga negara untuk menjadi agen pembangunan yang berkelanjutan dan adil, dan mempromosikan perubahan sikap terhadap isu-isu lingkungan hidup, melakukan advokasi untuk kolaborasi, dan memastikan semua bangsa dan masyarakat menikmati masa depan yang lebih aman dan lebih makmur.
Dengan listrik
• Gunakan lampu terang, konsumsi daya yang rendah: menghemat sampai 75% dari energi. Untuk menghemat energi, ide yang bagus adalah untuk mengubah bola lampu tradisional dengan cahaya-tabungan.
• Jangan lupa untuk mematikan lampu ketika Anda meninggalkan ruangan atau siang hari sudah cukup.
• Jika Anda memiliki pemanasan sentral, Atur termostat pada sekitar 20 derajat dan bungkusan sedikit lebih dalam rumah. Setiap gelar tambahan merupakan peningkatan 7% dalam konsumsi energi.
• Dewan melayani penampungan lebih untuk semua jenis pemanas. Jika Anda menggunakan adalah untuk memastikan kayu tidak terancam punah spesies atau, lebih baik lagi, mengumpulkan ranting-ranting jatuh sendiri.
• Gunakan mesin cuci penuh: menghemat air dan listrik.


Di dapur
• Jangan buang-buang listrik, hanya merebus air yang dibutuhkan.
• Lebih suka tekanan kompor.
• Tutup panci: air dipanaskan lebih cepat dan menggunakan gas 20% kurang.
• Bersihkan kompor dari dapur: Jika Anda terjebak mengkonsumsi 10% lebih dari yang seharusnya.
• Periksa heater Anda setidaknya sekali setahun.
• Pencairan kulkas Anda: embun beku menciptakan isolasi yang dapat menyebabkan konsumsi daya 20% tambahan.
• Beli makanan di musim dan idealnya diproduksi secara lokal. Mereka lebih murah dari sudut pandang transportasi dan pendinginan.
• Pilih makanan organik. produksi peternakan Intensif hilang setiap tahun empat kali lebih lahan untuk pertanian organik.
• Menghasilkan limbah yang sedikit: daur ulang, penggunaan kembali, diperbaiki. Peran, misalnya, merupakan sumber utama metana. Berbagi langganan koran dan majalah dengan teman-teman, setelah membaca koran gunakan untuk membersihkan kaca dan cermin, dan akhirnya membawa mereka ke pusat daur ulang. Pertimbangkan bahwa di Jepang, menggunakan kembali pembuatan kertas pulp dari 1035.
• Untuk menghapus limbah dari pot menghindari menggunakan abrasive. Lebih baik menaruh cuka sedikit dan panas sampai mendidih, kemudian bersihkan dengan itu.
Di kamar mandi
• Jangan gunakan toilet sebagai keranjang sampah, tidak melepaskan air tanpa: satu yang terus mengalir toilet dapat limbah hingga 200 ribu liter air dalam satu tahun.
• Sebuah mandi menggunakan air kurang cepat panas dari bak (dan menghemat energi).
• Jangan biarkan keran terbuka yang tidak perlu.
Untuk memobilisasi
• Bila Anda bisa berjalan, sepeda atau angkutan umum dengan Kampanye daripada menggunakan mobil sendiri. Hal ini akan memberikan kontribusi untuk tabungan minyak.


Di kantor
• Matikan komputer Anda bila tidak digunakan: unit siaga dapat mewakili sampai 70% dari konsumsi harian Anda.
• Mendaur ulang kertas printer sesering mungkin. Gunakan dua sisi kertas.
Dengan ponsel dan baterai
• Beberapa perusahaan dan operator seluler telah bergabung dengan Kementrian Lingkungan Hidup sejak tahun 2007 dalam kampanye “Recycle telepon mobile Anda dan berkomunikasi dengan bumi.”
• Tidak ada perahu menjauh ponsel dan baterai, membawa mereka ke perusahaan-perusahaan operasi yang melakukan proses pengkodean, perakitan, kontrol kualitas dan koleksi ponsel.

Jumat, 19 November 2010

Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Alami yang Ramah Lingkungan

Pemanfaatan Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Alami yang Ramah Lingkungan
sabtu 20,november,2010 14.30 wib
Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanaman untuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis.

Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Daun pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan ulat dan hama penghisap. Estrak daun pepaya dapat digunakan sebagai pestisida alami setelah dicampurkan dengan minyak tanah dan detergen. Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.

Kata- kata kunci: ekstrak daun pepaya, pestisida alami

Abstract

The growing use of synthetic pesticides is considered practical by the farmers and lovers of plants to prevent the plants from pest attack, it brings negative impact big enough for humans and the environment. High enough the negative impact of the use of synthetic pesticides, encouraging efforts to pursue empowerment / utilization of natural pesticides as an alternative to synthetic pesticides. One of the natural pesticides that can be used are pepaya leaf extract. Papaya leaves contain the active ingredient “Papain”, so effective for controlling caterpillars and sucking pests. Extract of papaya leaves can be used as a natural pesticide after mixed with kerosene and detergents. Natural pesticides from papaya leaf extract has several benefits, including: can be used to prevent pests such as Aphid, termites, small insects, and caterpillars and various types of insects.
Key words: papaya leaf extract, a natural pesticide

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belaakang Masalah

Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis yang dinilai praktis oleh para petani dan pecinta tanaman untuk mencegah tanamannya dari serangan hama, ternyata membawa dampak negatif yang cukup besar bagi manusia dan lingkungan. Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) tercatat bahwa di seluruh dunia terjadi keracunan pestisida antara 44.000 - 2.000.000 orang setiap tahunnya. Dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis adalah meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida (resistansi hama itu sendiri), membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang kurang tepat dapat mengakibatkan keracunan bagi manusia dan ekosistem di lingkungan menjadi tidak stabil / tidak seimbang.

Cukup tingginya dampak negatif dari penggunaan pestisida sintetis, mendorong berbagai usaha untuk menekuni pemberdayaan / pemanfaatan pestisida alami sebagai alternatif pengganti pestisida sintesis. Salah satu pestisida alami yang dapat digunakan adalah ekstrak daun pepaya. Selain ramah lingkungan, pestisida alami merupakan pestisida yang relatif aman dalam penggunaannya dan ekonomis. Untuk itu, penulis akan membahas mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis angkat, yaitu:

1. Apa kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya)?

2. Bagaimana cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya)?

3. Apa manfaat ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan yang dapat penulis ambil dari rumusan masalah tersebut adalah untuk mengetahui:

1. kandungan kimia dari daun pepaya (Carica papaya).

2. cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya (Carica papaya).

3. manfaat ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan dari artikel ini adalah untuk menambah wawasan penulis khususnya dan masyarakat pada umumnya mengenai pemanfaatan ekstrak daun pepaya (Carica papaya) sebagai pestisida alami yang ramah lingkungan.

2. METODE PENULISAN

Adapun metode penulisan yang digunakan oleh penulis adalah metode studi kepustakaan yang berarti mencari sumber- sumber yang relevan terhadap judul yang penulis angkat melalui buku-buku dan melalui internet.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Kandungan Kimia Daun Pepaya (Carica papaya)

Daun pepaya (Carica papaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”

3.2 Cara Pembuatan Pestisida Alami dari Daun Pepaya (Carica papaya)

( ilustrasi cara pembuatan pestisida alami dari daun pepaya)

Adapun langkah- langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu:

1. Mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar).

2. Menumbuk daun pepaya hingga halus.

3. Hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam.

4. Menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.









3.3 Manfaat Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya) sebagai Pestisida Alami

Pestisida alami adalah suatu pestisida yang bahan dasarnya berasal dari alam seperti tumbuhan. Adapun beberapa keunggulan dari pestisida alami, antara lain:

* Jenis pestisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam, sehingga tidak mencemarkan lingkungan (ramah lingkungan).
* Relatif aman bagi manusia dan ternak karena residunya mudah hilang.
* Dapat membunuh hama/ penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb.
* Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orok-orok, kotoran ayam
* Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk dijumpai bahkan tersedia bibit secara gratis (ekonomis).
* Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.

Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.

4. PENUTUP

4. 1 Simpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil dan pembahasan tersebut, antara lain:

1. Daun pepaya (Carica papaya) mengandung berbagai macam zat, antara lain : vitamin A 18250 SI , vitamin B1 0,15 mg, vitamin C 140 mg, kalori 79 kal, protein 8,0 gram, lemak 2 gram, hidrat Arang 11,9 gram, kalsium 353 mg, fosfor 63 mg, besi 0,8 mg, air 75,4 gram , papayotin, kautsyuk, karpain, karposit, Daun pepaya mengandung bahan aktif “Papain”, sehingga efektif untuk mengendalikan “ulat dan hama penghisap”

2. Adapun langkah- langkah pembuatan pestisida alami dari daun pepaya, yaitu: mengumpulkan kurang lebih 1 kg daun pepaya (sekitar 1 tas plastik besar/ 1 ember besar), menumbuk daun pepaya hingga halus, hasil tumbukan/rajangan direndam di dalam dalam 10 liter air kemudian ditambahkan 2 sendok makan minyak tanah dan 30 gr detergen. Hasil campuran, didiamkan semalam, menyaring larutan hasil perendaman dengan kain halus. Dan menyemprotkan larutan hasil saringan ke tanaman.

3. Pestisida alami merupakan pemecahan jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan cepat. Pestisida alami harus menjadi bagian dari sistem pengendalian hama terpadu, dan hanya digunakan bila diperlukan (tidak digunakan jika tidak terdapat hama yang merusak tanaman). Pestisida alami dari ekstrak daun pepaya memiliki beberapa manfaat, antara lain: dapat digunakan untuk mencegah hama seperti aphid, rayap, hama kecil, dan ulat bulu serta berbagai jenis serangga.

4.2 Saran- Saran

Adapun saran- saran yang dapat penulis berikan, antara lain:

1. Sebaiknya para petani dan pencinta tanaman menggunakan pestisida alami sebagai pengganti dari pestisida sintesis yang digunakan agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

2. Jangan menggunakan pestisida alami jika tidak ada tanaman yang diserang oleh hama.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,.2005. Tanaman Obat Indonesia.: dihttp://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=1 yang diakses pada tanggal 29 November 2009.

Anonim. 2000. Pestisida Alami. http://groups.yahoo.com/group/kimia-industri/message/1226 yang diakses pada tanggal 29 November 2009.

Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo. 2006. Pestisida Alami untuk Tanaman. Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo. Wonosobo

Lukitaningsih, Dewi. 2009. MACAM - MACAM PESTISIDA NABATI/ALAMI DAN CARA PEMBUATANNYA. : http://luki2blog.wordpress.com/2009/01/06/macam-macam-pestisida-nabatialami-dan-cara-pembuatannya/ yang diakses pada tanggal 29 November 200.

Modul No. 9 Pengendalian Hama Terpadu. http://www.idepfoundation.org/download_files/permakultur/MOD9-PHT.pdf yang diakses pada tanggal 29 November 2009.

Sintia, Mona. 2008. Mengenal Pestisida Nabati Skala Rumah Tangga untuk Mengendalikan Hama Tanaman .: http://www.kebonkembang.com/serba-serbi-rubrik-44/161-mengenal-pestisida-nabati-skala-rumah-tangga-untuk-mengendalikan-hama-tanaman.html yang diakses pada tanggal 29 November 2009.

Sobirin, 2009. Pestisida Alami: Daun Pepaya. http://clearwaste.blogspot.com/2009/02/pestisida-alami-daun-pepaya.html yang diakses pada tanggal 29 November 2009.

Sunoto, Endro. 2008. Pestisida alami/nabati untuk usaha pertanian ramah lingkungan.: http://endros-ruraltechnology.blogspot.com/2008/09/pestisida-alaminabati-untuk-usaha.html yang diakses pada tanggal 29 November 2009.



Jika ada saran dan kritik mengenai tulisan saya: silahkan kirim pesan ke: ikpj_biology@yahoo.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

http://teknologi.kompasiana.com/2010/01/06/pemanfaatan-ekstrak-daun-pepaya-carica-papaya-sebagai-pestisida-alami-yang-ramah-lingkungan/

tips merawat lingkungan

sabtu, 20 November 2010
Karena pemanasan global, polusi, hutan yg berkurang, dan pasokan terbatas sumber daya alam, orang menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Sampah di lingkungan yang mempengaruhi udara, air, tanah, hewan, tumbuhan, dan manusia. Apabila kita menggunakan lingkungan sebagai limbah, kita mengambil tanah dari alam liar, polusi lingkungan, dan menguras sumber daya alam.

Maka sedikit demi sedikit Alam yang ada disekitar kita akan berubah menjadi tempat yang tak pernah akan kita impikan untuk anak cucu kita nanti, Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan seperti yang dilakukan oleh rekan-rekan kita yang terdaftar di BlackInnovationAwards atau biasa di singkat BIA, yaitu membuat suatu terobosan atau inovasi baru untuk tetap tinggal selaras dengan alam.

- Beli produk yang tidak memerlukan banyak energi dan sumber daya untuk manufaktur. Mencari produk yang ramah lingkungan berisi kemasan.
- Mengurangi penggunaan mobil dengan naik sepeda, carpooling dengan teman-teman, jalan kaki, atau dengan bus.
- Composting merupakan cara untuk membuang sampah dapur. Itu sehat untuk tanah dan sedikit sampah yang akan masuk ke lokasi penimbunan.
- Matikan lampu yang tidak digunakan dan menggunakan lampu hemat energi bulbs.
- Menonaktifkan Keran Air bila Anda penyikatan gigi.
- Gunakan tas kain grocery, bukan kantong plastik. Mereka dapat digunakan berulang kali.
- Logam kaleng dan plastik kontainer dapat digunakan untuk menyimpan item.
- Donasikan pakaian lama anda, mebel, dan mainan untuk amal, atau berikan kepada tetangga, teman yang membutuhkan

Nah demikian sedikit tips agar kita mau berusaha bersama-sama melestarikan lingkungan, sekarang waktunya kita generasi muda untuk dapat mendukung kegiatan-kegiatan positip yang dilakukan oleh rekan-rekan kita di BlackInnovationAwards dan sejenisnya agar makin banyak Inovasi-Inovasi baru yang dapat kita gunakan dikelak kemudian hari.


Selamat Mencoba !

Kamis, 18 November 2010

Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Pembangunan Berkelanjutan
jumat 19,november 2010

Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:

# Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan)

Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.

# Pelestarian udara

Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:

1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.

# Pelestarian hutan

Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1. Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2. Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4. Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5. Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.

# Pelestarian laut dan pantai

Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak.

Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:

1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.

# Pelestarian flora dan fauna

Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:

1. Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
2. Melarang kegiatan perburuan liar.
3. Menggalakkan kegiatan penghijauan.